Ketika angin utara berhembus melewati Hong
Kong pada suatu sore di akhir Desember 2004, rekan-rekan inisiat lokal
segera menyiapkan lusinan bantuan yang terdiri dari baju, sandwich, dan
buku contoh untuk didistribusikan ke jembatan penyeberangan di Jalan
Yen-Chow dan Taman Yung-Shu-Tau, dengan harapan untuk membawakan
kehangatan kepada para tunawisma di wilayah tua ini.
Bersama beberapa inisiat dari Cina, kelompok
kerja pertama-tama tiba di jembatan penyeberangan Jalan Yen-Chow,
dimana sekelompok teman dari Aulac berkerumun bersama untuk menjaga
kehangatan dalam dinginnya udara malam. Para tunawisma dengan rasa
syukur menerima paket yang disiapkan dengan kasih dan memberitahu
kepada murid-murid di mana lokasi orang jalanan berada di daerah
tersebut. Salah satu dari mereka mengenali Guru dari foto sampul buku.
Sewaktu dia mengetahui bahwa Guru, yang pernah dilihatnya di Formosa,
berasal dari Au Lac, dia dengan senang hati menyampaikan hal ini kepada
teman-temannya dengan mengatakan, “Guru ini mempunyai banyak murid.”
Para inisiat kemudian berangkat ke Taman Yung-Shu-Tau dan juga
mengunjungi beberapa terowongan di bawah jembatan penyeberangan, di
mana mereka membagikan baju hangat dan memberikan kasih Guru kepada
lebih banyak teman-teman tunawisma.
Dua hari berikutnya terjadi penurunan tajam
suhu udara di Hong Kong, dan rekan-rekan inisiat sekali lagi berangkat
ke jembatan penyeberangan di Jalan Yen-Chow untuk membagikan mantel
lapis kapas yang tebal dan selendang kepada lebih banyak orang jalanan.
Setelah mendengarkan sebuah pengantar singkat ceramah Guru, salah satu
dari mereka berkata, “Dia mengajarkan tentang Kebenaran - metode untuk
mendapatkan Tao!'
Cahaya kasih Guru yang tidak terbatas telah
menerangi orang-orang jalanan dan juga wajah para rekan inisiat.
Penderitaan-penderitaan para tunawisma mengajari para praktisi untuk
lebih menghargai kebahagian mereka sendiri, merasa lebih bersyukur atas
karunia Guru, menghargai apa yang mereka miliki dan berlatih lebih
rajin.